12th June
Label: r-p: a, r-p: b, r-p: j, r-p: r, r-p: self, r-p: t, type: rant
Label: r-p: a, r-p: b, r-p: j, r-p: r, r-p: self, r-p: t, type: rant
Label: r-p: h, r-p: i, r-p: j, r-p: r, r-p: self, r-p: t, type: rant
"Happiness... is where I'm with you."
-Someone
Kalau dipikir-pikir, itu quote paling kena seumur hidup gue. Atau memang konsepnya terlalu simpel? Entahlah. Yang jelas, sekarang bisa dibilang, gue terlampau bahagia. Oke, akan gue jelasin kenapa.
Jadi, kemarin (11 Juni) itu anak seangkatan gue pergi ke Puncak dengan bus, menuju ke Royal Safari Garden untuk acara perpisahan. Gue sudah siap-siap dari kemarin, packing sambil repping Ale (Cosieglero) di VI. Di sekolah, turun dari mobil, gue udah liat Bimo, Taqi, sama Thony masuk ke bis buat liat-liat. Gue cuma bisa liat mereka dengan tampang bego, bingung mau ngomong apa. Yang jelas begitu mereka masuk, gue ninggalin travel bag gue di mobil, dan ngacir ke atas dengan bekal tas kecil milik kakak gue yang gue colong dari lemari (yeah, ga modal emang).
Di atas, gue disambut sama Jasmine. Jasmine ini sobat gue, mantan pacar Bimo, sekaligus pernah suka sama Taqi. Gue ga masalah sama sekali soal itu, FYI. Gue langsung ngajak dia ke kantin, karena walau gue bawa beberapa snack, gue sama sekali ga bawa minuman. Pas mau turun tangga, gue udah bisa denger obrolan cempreng cowok-cowok keren dari kelas sebelah. You know who I'm talking about. Kami pas-pasan dan gue pura-pura sibuk.
Gue dan Jasmine langsung ngacir ke parkiran. Tapi gue baru inget gue belom mindahin travel bag dari mobil ke kelas. Jadi gue ngasih tau Jasmine tentang itu, dan gue minta kunci mobil ke ibu gue. Setelah kunci mobil dibuka, gue nitip tas gue itu ke Jasmine sebentar, terus balik ke ibu gue buat balikin kunci, sampai disorak-sorakin soal gue nitip tas ke Jasmine. Gue gak komentar apa-apa, dan langsung ke atas, nenteng setengah-setengahan travel bag sama Jasmine.
Sampai di tangga atas, ada kejutan.
GJ : (jalan sambil ngerumpi, tiba-tiba berhenti)
G : ...BiTa. Sheep, Man.
J : Duh, terus gimana dong? (goyang2in travel bag)
G : Stop. Muter aja susah banget?
J : Tapi...
G : (melotot)
J : (noleh ke arah kelas) Tuh, udah gak ada! (narik travel bag)
G : Oh, ok... (diem, ngeliat BiTa, diliatin BiTa) ...ANJRIT MON LO BOKIS ABIS! JROT!
J : (NGAKAK HEBAT)
(kira-kira begini konversasinya, gue sendiri juga ga begitu inget. FYI, G = Gue // J= Jasmine // BiTa = BimoTaqi)
//Setelah Mutar//
G : WAKAKAKAK (ngakak ceritanya) ... (mucet pas liat ke atas)
J : .....................
(Jadi, Bimo sama Taqi tiba-tiba muncul di tangga situ. Ckckck.)
Skipskipskipskipskip.
Nah, yaddah yaddah, gitulah, setelah sesi foto membosankan—kita akhirnya naik ke bis juga. Gue menghela nafas lega dan mengambil posisi duduk di sebelah Jasmine, sedangkan Rakai-Amel berdua di samping kita. Koper gue ditimpa sama dia, membuat gue lupa kalau novel-novel gue ada di koper gue, dan berarti gue gak punya bahan bacaan di sana. Abis itu, gue-Jasmine iseng-iseng nengok kanan kiri, siapa yang ada di bus 6A, sekaligus nyari BiGeTaMan (BimoGeddyTaqiIlman.red). ‘Kan kalau begini sekali dayung dua pulau terlampaui.
Dan ternyata, JENG JENG JENG. Ternyata… yang duduk di posisi kursi bus satu lagi, sederet sama bangku bus Gue-Rakai-Jasmine-Amel adalah Harris. Gue sih cuma bisa ketawa ngakak bareng Jasmine sambil di ‘cie-cie’-in Refino, sekaligus berantem sama Thony. Sekali dayung tiga pula terlampaui. Abis itu, gue sama Jasmine nyari empat orang keren (sekeren kita sendiri. /ditabok): BiGeTaMan. Dan ada, cuma ada satu hal yang bikin gue heran, bahkan sampai akhirnya anak laki udah balik dari shalat Jum’at, lagi makan siang—
—Geddy misah sama Bimo, Taqi, dan Ilman.
Bukan urusan gue sih, tapi bukannya mereka itu kayak pasangan homoan ya? Tapi yang gue liat sekarang Geddy lebih suka ‘main’ sama cowok lain daripada BiTaMa sekarang. Aneh. Itu fenomena aneh buat kita. Tapi setelah pada ngacir abis makan siang, nyari casing hape Jasmine yang ajaibnya ilang: masuk ke taman burung. Kita keliling-keliling dan alhasil malah akhirnya dari beberapa orang cuma gue, Dinda, Jasmine sama Rakai—tapi nihil, gak ketemu juga.
Setelah pas-pasan sama empat cowok keren, kita malah main sama burung. Rakai berani banget, ngebiarin burungnya hinggap di tangannya (dikira tangannya batang, apa?). Gue minjem burungnya. Burungnya hinggap di tangan gue. Gue ngikik, bukannya sakit, malah kuku-kuku burung yang ‘nancep’ di tangan gue itu GELI. Spell it. G – E – L – I. LOL. Pas gue megang burung itu, pandangan gue nuju ke Taqi—dan ia balik melihat ke mata gue. Rasanya gue pengen teriak. Terus, burungnya gue oper ke Rakai. Burungnya ngamuk. Gue langsung teriak. Dan Taqi, kembali ngeliatin gue.
Ngingetnya aja gue kaya gini: o////o
[nowplaying: bonamana (miinah) - super junior]
Label: r-p: a, r-p: b, r-p: g, r-p: i, r-p: j, r-p: r, r-p: self, r-p: t, type: rant